Senin, 04 April 2011

Tips memilih Ikan Arwana

Nama Super red memang familiar ditelinga. Namun ternyata arwana tidak hanya super red.
Di Kalimantan dikenal 3 jenis Arwana yaitu:”Super Red”,”Banjar Red” dan “Piano”.Dari Sumatera “Golden Red”,dan “Jardini” dari Irian.Masing-masing mempunyai ciri khas,
Super Red Ini mempunyai ciri dari penutup insang hingga sisik berwarna merah,seperti pepaya matang.
“Semula saya berpikir dan berpatokan kalau super red harus berwarna merah.
Ternyata warna dari super red beragam ada hijau,coklat atau kuning.Yang penting ringnya merah dan tebal.Warna dasar merah berharga paling tinggi.Warna merah pada super red tidak terbentuk seketika,Super red ukuran 10 cm warnanya kuning dan berubah merah saat ikan berukuran 20 cm. Awas Salah Pilih
Super Red serupa dengan Banjar Red saat berukuran kurang dari 15 cm.Keduanya mirip baik bentuk maupun warna.Namun setelah berukuran 15 cm mulai mudah dibedakan,Warna ekor dari Banjar Red nampak lebih merah dibanding Super Red yang masih kuning.
Tubuh Super Red ramping sedangkan Banjar Red lebar,Sisiknya silver kehijau-hijauan,dan ringan tipis.Dari “pipi”hingga ekor dihiasi bintik hitam.
Jika ukuran lebih besar lagi diatas 50 cm dipastikan hobiiss tidak akan terkecoh karena ring super red sudah keluar ,ring merah dan tebal.
Sebaliknya banjar red perlahan-lahan warna merah pada ekor mulai pudar menjadi kuning.
Salah pilih juga terjadi pada arwana pino dengan banjar red .Bentuk dan warna tubuh keduanya sangat mirip ,Namun tubuh pino cenderung lebih gelap dan ekor kehitam-hitaman.
Sedangkan golden red dari Sumatera ini,saat kecilpun sudah menunjukan ciri khususnya .Sisik golden red berwarna keemasan dan semakin terang setelah besar.Ciri lain ekor golden red memiliki 2 warna ,bagian atas hitam dan bawah merah.
Sedangkan Jardini ,sisiknya berwarna hitam dengan bintik merah disekujur tubuh.Sejak kecil hingga besar warna tubuh Jardini tidak berubah yakni keperakan.
Ikan Arwana Prima.
Sampai sekarang belum ada standar baku kriteria Arwana bagus.Namun menurut para Hobiss dan peternak ,beberapa tubuh bisa dijadikan patokan,antara lain punggung,sisik atau ring,mata dan sungut.
Punggung arwana yang baik lurus dan kekar,kendati Hobiss sering berebut
Arwana bongkok seperti punuk unta,karena alasan unik.Sebenarnya Bongkok itu disebabkan patah tulang dan setelah sembuh meninggalkan cacat.Arwana betina yang punggungnya bengkok tidak bisa bertelur.
Fisik harus proposional ,Artinya ukuran antara kepala,tubuh,ekor dan sirip seimbang.
Sisik atau ring pilih yang tebal,tersusun rapi dan bebas lendir yang menyelimuti tubuh.
“Menurut kepercayaan atau Mitos,,Pada ikan arwana yang sisik kelima dan keenam pada punggungnya tidak pecah membawa keberuntungan.”
Namun untuk memperoleh ikan arwana seperti itu atau bisa disebut “tiew lung”sulit atau hese alias hararese.Kalaupun ada harganya ..hmm selangit.
Pemeriksaan sungut hingga ekor wajib dilakukan sebelum dibeli.Sungut arwana harus lengkap atau sepasang ,lurus dan sama panjang.Aquarium yang kecil mengakibatkan sungut bengkok atau patah.Jika sungut patah dipangkal tidak dapat tumbuh lagi.Mulut arwana lebar dan dower.
Hindari yang bermulut rata yang diakibatkan sering menabrak dinding aquarium.
Mata,Tutup insang,Sirip Dayung ,dan ekor bentuk dan ukurannya normal.
Mata arwana normal:tidak menonjol,pecak atau turun.
Tutup insang atau “pipi” rata menutupi seluruh rongga insang.Sirip dayung kanan dan kiri seimbang.
Jika tidak gerakannya seperti orang mabuk.,sempoyongan.
Ekor arwana yang baik tulangnya lurus ,lebar dan bulat.

Sumber :  http://vulkanisir.info

Tips Memilih Ikan Discus

Ikan discus sebagai rajanya ikan air tawar menarik banyak akuaris maupun orang awam untuk memeliharanya. Selain bentuk, warna, dan coraknya yang menarik, harganya yang mahalpun menjadi salah satu daya tarik untuk memeliharanya. Namun memelihara terutama untuk memilih calon bibit yang baik tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Untuk mendapatkan discus yang baik tentulah harus mendapatkan bibit yang baik. Oleh karena itu seorang hobies terutama pemula harus jeli dalam memilih ikan. Kesulitan terbesar yang dihadapi oleh pemula adalah kurangnya pengetahuan mengenai kualitas discus yang baik. Banyaknya jenis discus, terutama nama-nama yang berlainan untuk satu jenis discus ikut membuat pemula ini semakin bingung.
Berikut tips untuk memilih discus yang baik, diantaranya;
1. Warna kulit yang cerah, tidak berselaput ataupun mengeluarkan lendir yang berlebihan. Warna kulit yang mengkilap/hitam menandakan kondisi discus yang tidak sehat. Garis hitam vertical/stress bar yang sangat menyolok/tegas menandakan discus dalam kondisi stress yang berat. Jumlah garis ini berbeda-beda menurut varian ikan. Biasanya berjumlah antara 7-18 bar. Stress bar ini tidak menentukan sakit tidaknya seekor discus, tetapi sebagai parameter kondisi discus akibat kaget, atau kondisi lingkungan yang tidak cocok bagi discus. Banyak jenis discus yang menunjukkan stress-bar nya dengan jelas.
2. Sisik pada ikan yang bersih dan tidak terkelupas, tidak berbintik putih dan berlendir terlalu banyak. Sirip ikan haruslah terlihat bersih dan lengkap. Sirip yang sobek, rusak, berjamur menandakan ikan tidak sehat. Biasanya pada sirip ikan sering terserang fin rot. Sirip yang tidak cacat dan seimbang akan membuat bentuk discus bulat dan indah dipandang.
3. Warna mata yang bening, tidak berselaput ataupun berbintik putih. Bola mata yang tidak terlalu mencolok keluar seperti ban radial. Mata demikian disebut pop eye yang disebabkan kondisi air yang jelek, dan ikan terjangkit intestinal bakteri. Ukuran mata yang terlalu besar pada ikan yang berukuran kecil menandakan ikan tersebut terhambat pertumbuhannya atau biasa disebut bantet/ kontet. Selain itu mata yang hitam dapat diakibatkan oleh penyakit internal dan terlalu lama terkena kontaminasi obat-obatan dalam jangka lama
4. Bentuk tubuh ikan discus yang ideal, tidak kurus yang nampak dari ketebalan dahi/ jidat discus. Discus yang tidak cacat fisik, biasanya terlihat dari depan/ muka dimana sisi kiri dan kanan terlihat sama. Mulut ataupun bagian tubuh lainnya tidak ada yang lebih ke kiri/ ke kanan.
5. Cara bernafas yang berirama teratur, dimana kedua insang membuka dan menutup bersamaan, tanpa ada yang lebih besar membukaya ataupun bernafas hanya dengan satu insang. Biasanya ikan yang bernafas dengan satu insang terjangkit Gill Fluke Dactylogyrus atau kutu insang. Tutup insang rata menutupi insang, tidak pendek dan tidak menganga terbuka. Juga harus diperhatikan nafas yang snagat cepat, yang dapat disebabkan oleh kekurangan oksigen naum dalam jangka panjang akan merusak fungsi insang
6. Discus yang sehat umumnya tidak takut terhadap manusia yang melihatnya. Discus yang baik dan sehat biasanya akan segera mendekat dengan cepat, mengira akan diberi makan. Selain itu discus yang sehat umumnya tidak menyendiri, tertapi berbaur dengan teman-temannya.
7. Umumnya discus yang sehat, gaya berenangnya tenang, tidak tersendat-sendat. Discus yang suka menggesekkan bagian tubuhnya ke alat-alat atau benda sekitarnya, umumnya terserang parasit. Hal ini mungkin karena rasa gatal yang ditimbulkan akibat gigitan kutu ataupun jamur/ bakteri pada kulit maupun insang. Discus yang sehat umumnya berenang dengan tenang, dasi/pectoral fin – sirip depan bawah perut diturunkan sehingga terlihat gagah pada saat berenang.
8. Jangan mudah tertipu dengan warna. Warna merah membara pada mata dan warna yang menyolok, terutama pada discus kecil & remaja (antara 2-3 inci), bukan jaminan untuk mendapatkan discus yang baik. Pada saat ini ada sebagian kalangan yang menggunakan hormon untuk memaksakan keluarnya warna ikan, yang bertujuan untuk memudahkan penjualan dan meningkatkan daya tarik ikan. Warna ini tidak akan bertahan lama (kurang lebih 2 minggu – 1 bulan). Pemakaian hormon dapat mengakibatkan gagalnya pemijahan atau anakan yang dihasilkan sedikit dan biasanya tidak sehat.
9. Batik atau pattern ikan biasanya akan timbul mulai 2 inci ke atas dan bertahap. Berhati-hatilah jika membeli discus yang sudah keluar batik sejak ukuran kecil, karena kemungkinan adanya pemberian hormon untuk mengeluarkan batik ini agar terlihat indah. Adalah wajar batik yang keluar hanya setengah atau kurang pada ukuran 2 inci, namun terkadang kualitas discus yang rendah mengakibatkan batiknya tidak keluar secara sempurna hingga full satu badan.
10. Usahakan membeli ikan paling tidak ukuran 2 inci, karena pada ukuran inilah ciri-ciri ikan sehat dan baik dapat dilihat dibandingkan ukuran yang lebih kecil. Hindari untuk membeli burayak walaupun harganya murah, terutama jika anda seorang pemula. Jangan tergiur dengan keuntungan karena memelihara burayak tidak mudah.
Selain tips di atas, yang harus diterima oleh pemula adalah cacat fisik seperti mata besar sebelah, pertumbuhan fin tidak sempurna, dahi menonjol, bagian kepala meruncing dll. Kemudian yang terpenting adalah lakukan adaptasi secara perlahan sesudah tiba dirumah dan lakukan karantina pada setiap ikan yang dibeli.


SUMBER : WWW.WORLDDISCUS.BLOGSPOT.COM