| Jenis Ikan Koki |   |   |   | 
Rabu, 06 April 2011
Selasa, 05 April 2011
Tips Memilih Ikan Koi
Tips memilih Ikan Koi
- Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam memilih koi?
+ Ada tiga faktor utama yang perlu diperhatikan dalam memilih koi yang berkualitas prima. Yang penting tidak tergesa-gesa dalam menentukan pilihan. Bila perlu, tanyakan pada praktisi atau hobiis yang telah lama bergelut dengan koi. Untuk lebih jelasnya, kriteria koi yang berkualitas prima dibeberkan dalam penjelasan berikut ini.
a. Bentuk Tubuh
- Pilih koi dengan bentuk tubuh ideal. Perhatikan perbandingan antara tmggi tubuh dan panjang tubuh. Idealnya, perbandingan tersebut adalah 1: 2, 3-3. Pilih juga yang bentuk tubuhnya bulat
memanjang dan tidak terlampau gemuk.
- Jika dilihat dan atas, garis punggungnya tampak lurus alias tidak melengkung.
- Pilih koi dengan gaya berenang yang tenang dan seimbang. Gerakan
yang seimbang dipengaruhi oleh posisi sirip, yang simetris berpasangan.
Koi yang bergaris tubuh seimbang, di kalangan hobiis koi dikatakan
memiliki jitai yang baik.
- Sirip dada dan sirip perut harus sama besar. Sementara itu, ukuran sirip punggung dan sirip ekor harus proporsional dengan tinggi dan panjang tubuh.
- Bentuk kepala, mata, mulut, dan insang harus proporsional atau serasi. Perhatikan juga bentuk hidungnya. Jangan pilih yang terlampau mancung atau terlampau masuk hingga tenggelam di dalam timbunan daging. jika hidung tampak terbuka, kemungkinan besar koi tersebut pernah mengalami sakit pada insang.
b. Warna dan Pola
- Pilih warna yang cemerlang dan kontras. Demikian juga pola warnanya, harus memiliki batas yang jelas. Contohnya, warna merah pada kohaku harus benar-benar cemerlang dan tampak cerah, Sementara itu warna putihnya harus seputih salju, tidak kekuningan atau tidak memiliki bercak warna lain.
- Pertemuan antara warna merah dan putih harus berbatas tajam, tidak ada gradasi atau bayangan warna merah. Terjadinya gradasi warna sering dijumpai pada koi lokal. Contohnya, seekor koi tidak layak disebut sebagai tancho kohaku jika hiasan berupa bulatan merah di kepalanya melebar ke mata, hidung, atau ke punggung. Koi semacam itu hanya disebut kohaku. Sementara itu, seekor koi baru diakui sebagai jenis ogon jika tidak ada warna lain setitik pun pada warna platinum metaliknya.
c. Kesehatan
- Hindari memilih koi yang tampak lesu, gerakan renangnya lamban dan tidak seimbang, atau banyak berdiam di dasar kolam.
- Insang yang bergerak cepat menandakan ikan sedang mengalami kesulitan bernapas. Sebaiknya koi tersebut tidak dipilih karena kondisinya tidak sehat.
- Pili koi yangbersirip tegak. Artinya, sirip tersebut tidak jatuh terkulai.
- Hindari koi yang selalu menyendiri atau menjauhi teman-temannya. Perilaku tersebut bisa dianggap sebagai naluri koi agar tidak menularkan penyakit kepada teman-temannya.
- Walaupun warnanya cerah dan memenuhi persyaratan sebagai koi yang berkualitas, sebaiknya tidak mengambil risiko dengan membeli koi yang mengalami berbagai gejala seperti di atas. Sebab, kalaupun bisa disembuhkan, ada kemungkinan koi akan mengalami cacat fisik atau pertumbuhannya tidak sempurna.
Bagaimana cara memilih koi yang berkualitas, baik untuk hobiis pemula maupun untuk budi daya?
+ Hobiis pemula disarankan untuk memilib koi yang berukuran kecil, sekitar 10 cm. Pertimbangannya didasari pada beberapa alasan berikut ini.
- Harganya lebih murah dibandingkan dengan koi dewasa sehingga seandainya terjadi kegagalan dalam perawatan tidak akan terlalu rugi.
- Perawatannya lebih mudah dibandingkan dengan koi dewasa. Di samping itu tidak membutuhkan tempat yang terlampau luas.
- Peluang berubahnya sifat koi menjadi jinak cukup besar.
Sementara itu, kerugian membeli koi muda adalah adanya kemungkinan perubahan pada pola warnanya.
Bagi yang series untuk membudidayakan koi, induk yang akan digunakan harus memiliki pola dan warna dasar yang sempurna, tubuhnya sehat, dan ukurannya ideal. Koi untuk indukan tidak harus baru, tetapi bisa digunakan koi afkir asalkan memenuhi persyaratan budi daya. Sebab, secara generatif induk koi akan menghasilkan keturunan yang bervariasi, bahkan bisa berbeda sama sekali dengan induknya. Dengan demikian, keturunan yang dihasilkan oleh induk koi bisa mengalami gradasi dan mutasi warna.
- Apa yang dimaksud dengan gradasi dan mutasi warna pada koi?
+ Gradasi atau perubahan pola warna pada koi adalah basil kerja keras bangsa Jepang selama ratusan tahun dalam melakukan penyilangan (cross breeding). Awalnya, para penangkar hanya memelihara koi yang berwarna tunggal. Lewat upaya penyilangan yang terus-menerus, dari koi warna tunggal ini akhirnya lahir berbagai variasi warna, dari dua warna hingga lima warna.
Selain lewat penyilangan, munculnya pola warna pada koi juga disebabkan oleh terjadinya mutasi gen. Konon, akibat mutasi gen, pada era Meiji (1868-1911), bercak merah di bagian perut, pipi, dan kelopak mata koi Jenis kohaku berpindah ke bagian kepala dan bagian belakang tubuh. Padahal kohaku adalah keturunan dari asagi yang berciri bercak hitam di bagian perut dan pipi.
Mutasi warna terjadi akibat terjadinya perubahan sel kromosom yang berfungsi sebagai pembawa sifat keturunan pada koi (termasuk pigmen warna di dalam sel). Perubahan ini akan menghasilkan sifat baru pada keturunan koi yang nantinya diteruskan pada generasi-generasi berikutnya.
Koi asagi memiliki bercak hitam di perut dan pipi. Dianggap sebagil cikal bakal kohaku
Menghasilkan koi strain baru bukanlah pekerjaan mudah. Hasil persilangan pertama (F1) belum bisa diperkenalkan kepada umum. Sebab, biasanya belum memiliki karakter warna yang tetap sehingga keturunannya bisa saja memiliki warna yang berbeda dengan induknya. Karena itu, para breeder berusaha terus untuk mengawinkan sesama induk F1 sampai diperoleh keturunan yang karakternya bersifat tetap. Koi hasil persilangan itu baru diperkenalkan kepada umum setelah memiliki karakter tetap, biasanya terjadi setelah persilangan F5.
- Benarkah bentuk garis luar tubuh atau jitai juga berpengaruh pada kualitas koi?
+ Garis luar tubuh dikenal dengan sebutan frame, tetapi di Jepang lebih populer dengan istilah jitai. Koi yang berkualitas prima memiliki pola jitai standar. Pada jenis kohaku, pola jitai terdapat jelas pada tobi-hi-nya
(pola warna), pada taisho sanke dengan pola sumi pada bagian kepala serta Shiro utsuri dengan pola hi-nya (garis punggung) yang merupakan faktor pembawaan. Koi itu sendiri tidak memiliki pola warna dan ukuran yang bisa dibentuk melalul cara pembuahan (genetik).
Di ajang kontes koi, unsur penilaian biasanya hanya berdasarkan pada kriteria standar, seperti warna, bentuk tubuh, dan sisik. Jarang yang memperhatikan garis luar tubuh atau jitai. Padahal garis luar tubuh inilah yang memberi ketegasan pada bentuk tubuh koi sehingga bentuk tubuhnya tampak proporsional dan keseimbangan pola warnanya menjadi lebih jelas. Dalam proses penjurian yang lama, kriteria pertama yang dinilai oleh juri adalah jitai, bukan pola warna, sisik, atau ukurannya.
Bentuk jitai yang paling ideal terdapat pada jenis cagoi, magoi, dan asagi. Bentuk tubuhnya ramping atau berbentuk gelondong, mirip gulungan benang obras. Keserasian bentuk garis luar tubuh dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut.
- Garis tulang belakang lurus. Jika dilihat dari sampmig, garis badan tampak melengkung, tidak berbentuk kurva atau lurus.
- Sirip pektoral berbentuk bulat dan berukuran besar. jlka bentuk sirippektoral persegi dan berukuran kecil, kualitas koi dianggap rendah.
- Faktor apa saja yang harus diperhatikan dalam membeli koi?
+ Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam membeli koi dapat diuraikan sebagai berikut.
- Belilah koi di tempat yang bisa dipercaya atau pada breeder dan pedagang yang bonafit.
- Pilihlah pedagang yang tempat usahanya terbuka, karena pada tempat seperti itu, warna asli koi akan tampak jelas.
- Belilah pada penangkar yang memellhara koinya dalam air bersih dan bersirkulasi lancar. Sebab, kesehatan koi lebih terjamin jika kondisi airnya bersih.
- jika membeli koi dari tenaga kerja asing (khususnya Jepang), pakailah sistem borongan. Biasanya, tenaga kerja asing yang masa kontrak kerjanya sudah habis dan harus pulang ke negerinya akan menjual koikoinya secara borongan.
- Koi yang baik memiliki warna-warna yang cerah dan murni. Artinya warna putihnya harus benar-benar putih, tidak tercemar warna lain walau setitik pun.
- Pilih koi yang pola warnanya simetris, antara warna tubuh bagian kiri dan warna tubuh bagian kanan.
- Hati-hati dengan efek yang ditimbulkan sinar lampu karena dapat mengubah keaslian warna koi. Karena itu, pilihlah koi pada Siang hari.
- Belilah koi saat musim panas karena warna koi bisa teruji. Alasannya, pada musim panas pertumbuhan koi sedang pesat sehingga jika terjadi perubahan warna akan tampak jelas. Pada musim panas, warna koi jenis ogon yang hitam metalik akan tampil lebih prima.
Bagaimana cara mengenal dan membedakan antara koi lokal dan koi impor?
+ Untuk memperoleh koi lokal yang bermutu prima, disarankan mendatangi sentra perdagangan koi lokal di Tulungagung, Blitar, Cianjur, atau Sukabumi. Koi lokal tersebut sebenarnya adalah hasil persilangan antara koi impor dan ikan mas (karper). Karena dilahirkan di dalam negeri, nama koi tersebut diberi tambahan lokal. Koi dengan strain berkualitas tidak bisa diperoleh dari satu tempat saja, melainkan harus rajin "berburu" ke berbagai sentra penjualan ikan hias. Secara garis besar, cara membedakan koi lokal dengan koi impor sebagai berikut.
- Warna koi lokal kurang cemerlang dibandingkan dengan koi impor.
- Warna koi impor lebih murni dibandingkan dengan koi lokal. Misalnya,warna putih pada koi impor tidak pudar atau tidak kekuningan.
- Bentuk tubuh koi lokal agak pipih, sedangkan koi impor bentuk tubuhnya lebih bulat tetapi tidak tampak gemuk.
- Sifat koi lokal lebih liar dibandingkan dengan koi impor. Buktinya, koiimpor lebih gampang ditangkap dibandingkan dengan koi lokal.
Sumber : KOI agromedia pustaka
- Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam memilih koi?
+ Ada tiga faktor utama yang perlu diperhatikan dalam memilih koi yang berkualitas prima. Yang penting tidak tergesa-gesa dalam menentukan pilihan. Bila perlu, tanyakan pada praktisi atau hobiis yang telah lama bergelut dengan koi. Untuk lebih jelasnya, kriteria koi yang berkualitas prima dibeberkan dalam penjelasan berikut ini.
a. Bentuk Tubuh
- Pilih koi dengan bentuk tubuh ideal. Perhatikan perbandingan antara tmggi tubuh dan panjang tubuh. Idealnya, perbandingan tersebut adalah 1: 2, 3-3. Pilih juga yang bentuk tubuhnya bulat
memanjang dan tidak terlampau gemuk.
- Jika dilihat dan atas, garis punggungnya tampak lurus alias tidak melengkung.
- Pilih koi dengan gaya berenang yang tenang dan seimbang. Gerakan
yang seimbang dipengaruhi oleh posisi sirip, yang simetris berpasangan.
Koi yang bergaris tubuh seimbang, di kalangan hobiis koi dikatakan
memiliki jitai yang baik.
- Sirip dada dan sirip perut harus sama besar. Sementara itu, ukuran sirip punggung dan sirip ekor harus proporsional dengan tinggi dan panjang tubuh.
- Bentuk kepala, mata, mulut, dan insang harus proporsional atau serasi. Perhatikan juga bentuk hidungnya. Jangan pilih yang terlampau mancung atau terlampau masuk hingga tenggelam di dalam timbunan daging. jika hidung tampak terbuka, kemungkinan besar koi tersebut pernah mengalami sakit pada insang.
b. Warna dan Pola
- Pilih warna yang cemerlang dan kontras. Demikian juga pola warnanya, harus memiliki batas yang jelas. Contohnya, warna merah pada kohaku harus benar-benar cemerlang dan tampak cerah, Sementara itu warna putihnya harus seputih salju, tidak kekuningan atau tidak memiliki bercak warna lain.
- Pertemuan antara warna merah dan putih harus berbatas tajam, tidak ada gradasi atau bayangan warna merah. Terjadinya gradasi warna sering dijumpai pada koi lokal. Contohnya, seekor koi tidak layak disebut sebagai tancho kohaku jika hiasan berupa bulatan merah di kepalanya melebar ke mata, hidung, atau ke punggung. Koi semacam itu hanya disebut kohaku. Sementara itu, seekor koi baru diakui sebagai jenis ogon jika tidak ada warna lain setitik pun pada warna platinum metaliknya.
c. Kesehatan
- Hindari memilih koi yang tampak lesu, gerakan renangnya lamban dan tidak seimbang, atau banyak berdiam di dasar kolam.
- Insang yang bergerak cepat menandakan ikan sedang mengalami kesulitan bernapas. Sebaiknya koi tersebut tidak dipilih karena kondisinya tidak sehat.
- Pili koi yangbersirip tegak. Artinya, sirip tersebut tidak jatuh terkulai.
- Hindari koi yang selalu menyendiri atau menjauhi teman-temannya. Perilaku tersebut bisa dianggap sebagai naluri koi agar tidak menularkan penyakit kepada teman-temannya.
- Walaupun warnanya cerah dan memenuhi persyaratan sebagai koi yang berkualitas, sebaiknya tidak mengambil risiko dengan membeli koi yang mengalami berbagai gejala seperti di atas. Sebab, kalaupun bisa disembuhkan, ada kemungkinan koi akan mengalami cacat fisik atau pertumbuhannya tidak sempurna.
Bagaimana cara memilih koi yang berkualitas, baik untuk hobiis pemula maupun untuk budi daya?
+ Hobiis pemula disarankan untuk memilib koi yang berukuran kecil, sekitar 10 cm. Pertimbangannya didasari pada beberapa alasan berikut ini.
- Harganya lebih murah dibandingkan dengan koi dewasa sehingga seandainya terjadi kegagalan dalam perawatan tidak akan terlalu rugi.
- Perawatannya lebih mudah dibandingkan dengan koi dewasa. Di samping itu tidak membutuhkan tempat yang terlampau luas.
- Peluang berubahnya sifat koi menjadi jinak cukup besar.
Sementara itu, kerugian membeli koi muda adalah adanya kemungkinan perubahan pada pola warnanya.
Bagi yang series untuk membudidayakan koi, induk yang akan digunakan harus memiliki pola dan warna dasar yang sempurna, tubuhnya sehat, dan ukurannya ideal. Koi untuk indukan tidak harus baru, tetapi bisa digunakan koi afkir asalkan memenuhi persyaratan budi daya. Sebab, secara generatif induk koi akan menghasilkan keturunan yang bervariasi, bahkan bisa berbeda sama sekali dengan induknya. Dengan demikian, keturunan yang dihasilkan oleh induk koi bisa mengalami gradasi dan mutasi warna.
- Apa yang dimaksud dengan gradasi dan mutasi warna pada koi?
+ Gradasi atau perubahan pola warna pada koi adalah basil kerja keras bangsa Jepang selama ratusan tahun dalam melakukan penyilangan (cross breeding). Awalnya, para penangkar hanya memelihara koi yang berwarna tunggal. Lewat upaya penyilangan yang terus-menerus, dari koi warna tunggal ini akhirnya lahir berbagai variasi warna, dari dua warna hingga lima warna.
Selain lewat penyilangan, munculnya pola warna pada koi juga disebabkan oleh terjadinya mutasi gen. Konon, akibat mutasi gen, pada era Meiji (1868-1911), bercak merah di bagian perut, pipi, dan kelopak mata koi Jenis kohaku berpindah ke bagian kepala dan bagian belakang tubuh. Padahal kohaku adalah keturunan dari asagi yang berciri bercak hitam di bagian perut dan pipi.
Mutasi warna terjadi akibat terjadinya perubahan sel kromosom yang berfungsi sebagai pembawa sifat keturunan pada koi (termasuk pigmen warna di dalam sel). Perubahan ini akan menghasilkan sifat baru pada keturunan koi yang nantinya diteruskan pada generasi-generasi berikutnya.
Koi asagi memiliki bercak hitam di perut dan pipi. Dianggap sebagil cikal bakal kohaku
Menghasilkan koi strain baru bukanlah pekerjaan mudah. Hasil persilangan pertama (F1) belum bisa diperkenalkan kepada umum. Sebab, biasanya belum memiliki karakter warna yang tetap sehingga keturunannya bisa saja memiliki warna yang berbeda dengan induknya. Karena itu, para breeder berusaha terus untuk mengawinkan sesama induk F1 sampai diperoleh keturunan yang karakternya bersifat tetap. Koi hasil persilangan itu baru diperkenalkan kepada umum setelah memiliki karakter tetap, biasanya terjadi setelah persilangan F5.
- Benarkah bentuk garis luar tubuh atau jitai juga berpengaruh pada kualitas koi?
+ Garis luar tubuh dikenal dengan sebutan frame, tetapi di Jepang lebih populer dengan istilah jitai. Koi yang berkualitas prima memiliki pola jitai standar. Pada jenis kohaku, pola jitai terdapat jelas pada tobi-hi-nya
(pola warna), pada taisho sanke dengan pola sumi pada bagian kepala serta Shiro utsuri dengan pola hi-nya (garis punggung) yang merupakan faktor pembawaan. Koi itu sendiri tidak memiliki pola warna dan ukuran yang bisa dibentuk melalul cara pembuahan (genetik).
Di ajang kontes koi, unsur penilaian biasanya hanya berdasarkan pada kriteria standar, seperti warna, bentuk tubuh, dan sisik. Jarang yang memperhatikan garis luar tubuh atau jitai. Padahal garis luar tubuh inilah yang memberi ketegasan pada bentuk tubuh koi sehingga bentuk tubuhnya tampak proporsional dan keseimbangan pola warnanya menjadi lebih jelas. Dalam proses penjurian yang lama, kriteria pertama yang dinilai oleh juri adalah jitai, bukan pola warna, sisik, atau ukurannya.
Bentuk jitai yang paling ideal terdapat pada jenis cagoi, magoi, dan asagi. Bentuk tubuhnya ramping atau berbentuk gelondong, mirip gulungan benang obras. Keserasian bentuk garis luar tubuh dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut.
- Garis tulang belakang lurus. Jika dilihat dari sampmig, garis badan tampak melengkung, tidak berbentuk kurva atau lurus.
- Sirip pektoral berbentuk bulat dan berukuran besar. jlka bentuk sirippektoral persegi dan berukuran kecil, kualitas koi dianggap rendah.
- Faktor apa saja yang harus diperhatikan dalam membeli koi?
+ Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam membeli koi dapat diuraikan sebagai berikut.
- Belilah koi di tempat yang bisa dipercaya atau pada breeder dan pedagang yang bonafit.
- Pilihlah pedagang yang tempat usahanya terbuka, karena pada tempat seperti itu, warna asli koi akan tampak jelas.
- Belilah pada penangkar yang memellhara koinya dalam air bersih dan bersirkulasi lancar. Sebab, kesehatan koi lebih terjamin jika kondisi airnya bersih.
- jika membeli koi dari tenaga kerja asing (khususnya Jepang), pakailah sistem borongan. Biasanya, tenaga kerja asing yang masa kontrak kerjanya sudah habis dan harus pulang ke negerinya akan menjual koikoinya secara borongan.
- Koi yang baik memiliki warna-warna yang cerah dan murni. Artinya warna putihnya harus benar-benar putih, tidak tercemar warna lain walau setitik pun.
- Pilih koi yang pola warnanya simetris, antara warna tubuh bagian kiri dan warna tubuh bagian kanan.
- Hati-hati dengan efek yang ditimbulkan sinar lampu karena dapat mengubah keaslian warna koi. Karena itu, pilihlah koi pada Siang hari.
- Belilah koi saat musim panas karena warna koi bisa teruji. Alasannya, pada musim panas pertumbuhan koi sedang pesat sehingga jika terjadi perubahan warna akan tampak jelas. Pada musim panas, warna koi jenis ogon yang hitam metalik akan tampil lebih prima.
Bagaimana cara mengenal dan membedakan antara koi lokal dan koi impor?
+ Untuk memperoleh koi lokal yang bermutu prima, disarankan mendatangi sentra perdagangan koi lokal di Tulungagung, Blitar, Cianjur, atau Sukabumi. Koi lokal tersebut sebenarnya adalah hasil persilangan antara koi impor dan ikan mas (karper). Karena dilahirkan di dalam negeri, nama koi tersebut diberi tambahan lokal. Koi dengan strain berkualitas tidak bisa diperoleh dari satu tempat saja, melainkan harus rajin "berburu" ke berbagai sentra penjualan ikan hias. Secara garis besar, cara membedakan koi lokal dengan koi impor sebagai berikut.
- Warna koi lokal kurang cemerlang dibandingkan dengan koi impor.
- Warna koi impor lebih murni dibandingkan dengan koi lokal. Misalnya,warna putih pada koi impor tidak pudar atau tidak kekuningan.
- Bentuk tubuh koi lokal agak pipih, sedangkan koi impor bentuk tubuhnya lebih bulat tetapi tidak tampak gemuk.
- Sifat koi lokal lebih liar dibandingkan dengan koi impor. Buktinya, koiimpor lebih gampang ditangkap dibandingkan dengan koi lokal.
Sumber : KOI agromedia pustaka
Senin, 04 April 2011
Tips memilih Ikan Arwana
Nama Super red memang familiar ditelinga. Namun ternyata arwana tidak  hanya super red.
Di Kalimantan dikenal 3 jenis Arwana yaitu:”Super Red”,”Banjar Red” dan “Piano”.Dari Sumatera “Golden Red”,dan “Jardini” dari Irian.Masing-masing mempunyai ciri khas,
Di Kalimantan dikenal 3 jenis Arwana yaitu:”Super Red”,”Banjar Red” dan “Piano”.Dari Sumatera “Golden Red”,dan “Jardini” dari Irian.Masing-masing mempunyai ciri khas,
Super Red Ini mempunyai ciri dari penutup insang hingga sisik  berwarna merah,seperti pepaya matang.
“Semula saya berpikir dan berpatokan kalau super red harus berwarna merah.
“Semula saya berpikir dan berpatokan kalau super red harus berwarna merah.
Ternyata warna dari super red beragam ada hijau,coklat atau  kuning.Yang penting ringnya merah dan tebal.Warna dasar merah berharga  paling tinggi.Warna merah pada super red tidak terbentuk seketika,Super  red ukuran 10 cm warnanya kuning dan berubah merah saat ikan berukuran  20 cm. Awas Salah Pilih
Super Red serupa dengan Banjar Red saat berukuran kurang dari 15 cm.Keduanya mirip baik bentuk maupun warna.Namun setelah berukuran 15 cm mulai mudah dibedakan,Warna ekor dari Banjar Red nampak lebih merah dibanding Super Red yang masih kuning.
Super Red serupa dengan Banjar Red saat berukuran kurang dari 15 cm.Keduanya mirip baik bentuk maupun warna.Namun setelah berukuran 15 cm mulai mudah dibedakan,Warna ekor dari Banjar Red nampak lebih merah dibanding Super Red yang masih kuning.
Tubuh Super Red ramping sedangkan Banjar Red lebar,Sisiknya silver  kehijau-hijauan,dan ringan tipis.Dari “pipi”hingga ekor dihiasi bintik  hitam.
Jika ukuran lebih besar lagi diatas 50 cm dipastikan hobiiss tidak akan terkecoh karena ring super red sudah keluar ,ring merah dan tebal.
Jika ukuran lebih besar lagi diatas 50 cm dipastikan hobiiss tidak akan terkecoh karena ring super red sudah keluar ,ring merah dan tebal.
Sebaliknya banjar red perlahan-lahan warna merah pada ekor mulai  pudar menjadi kuning.
Salah pilih juga terjadi pada arwana pino dengan banjar red .Bentuk dan warna tubuh keduanya sangat mirip ,Namun tubuh pino cenderung lebih gelap dan ekor kehitam-hitaman.
Salah pilih juga terjadi pada arwana pino dengan banjar red .Bentuk dan warna tubuh keduanya sangat mirip ,Namun tubuh pino cenderung lebih gelap dan ekor kehitam-hitaman.
Sedangkan golden red dari Sumatera ini,saat kecilpun sudah menunjukan  ciri khususnya .Sisik golden red berwarna keemasan dan semakin terang  setelah besar.Ciri lain ekor golden red memiliki 2 warna ,bagian atas  hitam dan bawah merah.
Sedangkan Jardini ,sisiknya berwarna hitam dengan bintik merah disekujur tubuh.Sejak kecil hingga besar warna tubuh Jardini tidak berubah yakni keperakan.
Ikan Arwana Prima.
Sedangkan Jardini ,sisiknya berwarna hitam dengan bintik merah disekujur tubuh.Sejak kecil hingga besar warna tubuh Jardini tidak berubah yakni keperakan.
Ikan Arwana Prima.
Sampai sekarang belum ada standar baku kriteria Arwana bagus.Namun  menurut para Hobiss dan peternak ,beberapa tubuh bisa dijadikan  patokan,antara lain punggung,sisik atau ring,mata dan sungut.
Punggung arwana yang baik lurus dan kekar,kendati Hobiss sering berebut
Punggung arwana yang baik lurus dan kekar,kendati Hobiss sering berebut
Arwana bongkok seperti punuk unta,karena alasan unik.Sebenarnya  Bongkok itu disebabkan patah tulang dan setelah sembuh meninggalkan  cacat.Arwana betina yang punggungnya bengkok tidak bisa bertelur.
Fisik harus proposional ,Artinya ukuran antara kepala,tubuh,ekor dan sirip seimbang.
Sisik atau ring pilih yang tebal,tersusun rapi dan bebas lendir yang menyelimuti tubuh.
Fisik harus proposional ,Artinya ukuran antara kepala,tubuh,ekor dan sirip seimbang.
Sisik atau ring pilih yang tebal,tersusun rapi dan bebas lendir yang menyelimuti tubuh.
“Menurut kepercayaan atau Mitos,,Pada ikan arwana yang sisik kelima  dan keenam pada punggungnya tidak pecah membawa keberuntungan.”
Namun untuk memperoleh ikan arwana seperti itu atau bisa disebut “tiew lung”sulit atau hese alias hararese.Kalaupun ada harganya ..hmm selangit.
Namun untuk memperoleh ikan arwana seperti itu atau bisa disebut “tiew lung”sulit atau hese alias hararese.Kalaupun ada harganya ..hmm selangit.
Pemeriksaan sungut hingga ekor  wajib dilakukan sebelum dibeli.Sungut  arwana harus lengkap atau sepasang ,lurus dan sama panjang.Aquarium  yang kecil mengakibatkan sungut bengkok atau patah.Jika sungut patah  dipangkal tidak dapat tumbuh lagi.Mulut arwana lebar dan dower.
Hindari yang bermulut rata yang diakibatkan sering menabrak dinding  aquarium.
Mata,Tutup insang,Sirip Dayung ,dan ekor bentuk dan ukurannya normal.
Mata arwana normal:tidak menonjol,pecak atau turun.
Tutup insang atau “pipi” rata menutupi seluruh rongga insang.Sirip dayung kanan dan kiri seimbang.
Jika tidak gerakannya seperti orang mabuk.,sempoyongan.
Ekor arwana yang baik tulangnya lurus ,lebar dan bulat.
Mata,Tutup insang,Sirip Dayung ,dan ekor bentuk dan ukurannya normal.
Mata arwana normal:tidak menonjol,pecak atau turun.
Tutup insang atau “pipi” rata menutupi seluruh rongga insang.Sirip dayung kanan dan kiri seimbang.
Jika tidak gerakannya seperti orang mabuk.,sempoyongan.
Ekor arwana yang baik tulangnya lurus ,lebar dan bulat.
Sumber :  http://vulkanisir.info
Tips Memilih Ikan Discus
Ikan discus sebagai rajanya ikan air  tawar menarik banyak akuaris maupun orang awam untuk memeliharanya.  Selain bentuk, warna, dan coraknya yang menarik, harganya yang mahalpun  menjadi salah satu daya tarik untuk memeliharanya. Namun memelihara  terutama untuk memilih calon bibit yang baik tidak semudah membalikkan  telapak tangan.
Untuk mendapatkan discus yang baik  tentulah harus mendapatkan bibit yang baik. Oleh karena itu seorang  hobies terutama pemula harus jeli dalam memilih ikan. Kesulitan terbesar  yang dihadapi oleh pemula adalah kurangnya pengetahuan mengenai  kualitas discus yang baik. Banyaknya jenis discus, terutama nama-nama  yang berlainan untuk satu jenis discus ikut membuat pemula ini semakin  bingung.
Berikut tips untuk memilih  discus yang baik, diantaranya;
1. Warna kulit yang cerah, tidak  berselaput ataupun mengeluarkan lendir yang berlebihan. Warna kulit yang  mengkilap/hitam menandakan kondisi discus yang tidak sehat. Garis hitam  vertical/stress bar yang sangat menyolok/tegas menandakan discus dalam  kondisi stress yang berat. Jumlah garis ini berbeda-beda menurut varian  ikan. Biasanya berjumlah antara 7-18 bar. Stress bar ini tidak  menentukan sakit tidaknya seekor discus, tetapi sebagai parameter  kondisi discus akibat kaget, atau kondisi lingkungan yang tidak cocok  bagi discus. Banyak jenis discus yang menunjukkan stress-bar nya dengan  jelas.
2. Sisik pada ikan yang bersih dan tidak  terkelupas, tidak berbintik putih dan berlendir terlalu banyak. Sirip  ikan haruslah terlihat bersih dan lengkap. Sirip yang sobek, rusak,  berjamur menandakan ikan tidak sehat. Biasanya pada sirip ikan sering  terserang fin rot. Sirip yang tidak cacat dan seimbang akan membuat  bentuk discus bulat dan indah dipandang.
3. Warna mata yang bening, tidak  berselaput ataupun berbintik putih. Bola mata yang tidak terlalu  mencolok keluar seperti ban radial. Mata demikian disebut pop eye yang  disebabkan kondisi air yang jelek, dan ikan terjangkit intestinal  bakteri. Ukuran mata yang terlalu besar pada ikan yang berukuran kecil  menandakan ikan tersebut terhambat pertumbuhannya atau biasa disebut  bantet/ kontet. Selain itu mata yang hitam dapat diakibatkan oleh  penyakit internal dan terlalu lama terkena kontaminasi obat-obatan dalam  jangka lama
4. Bentuk tubuh ikan discus yang ideal,  tidak kurus yang nampak dari ketebalan dahi/ jidat discus. Discus yang  tidak cacat fisik, biasanya terlihat dari depan/ muka dimana sisi kiri  dan kanan terlihat sama. Mulut ataupun bagian tubuh lainnya tidak ada  yang lebih ke kiri/ ke kanan.
5. Cara bernafas yang berirama teratur,  dimana kedua insang membuka dan menutup bersamaan, tanpa ada yang lebih  besar membukaya ataupun bernafas hanya dengan satu insang. Biasanya ikan  yang bernafas dengan satu insang terjangkit Gill Fluke Dactylogyrus  atau kutu insang. Tutup insang rata menutupi insang, tidak pendek dan  tidak menganga terbuka. Juga harus diperhatikan nafas yang snagat cepat,  yang dapat disebabkan oleh kekurangan oksigen naum dalam jangka panjang  akan merusak fungsi insang
6. Discus yang sehat umumnya tidak takut  terhadap manusia yang melihatnya. Discus yang baik dan sehat biasanya  akan segera mendekat dengan cepat, mengira akan diberi makan. Selain itu  discus yang sehat umumnya tidak menyendiri, tertapi berbaur dengan  teman-temannya.
7. Umumnya discus yang sehat, gaya  berenangnya tenang, tidak tersendat-sendat. Discus yang suka  menggesekkan bagian tubuhnya ke alat-alat atau benda sekitarnya, umumnya  terserang parasit. Hal ini mungkin karena rasa gatal yang ditimbulkan  akibat gigitan kutu ataupun jamur/ bakteri pada kulit maupun insang.  Discus yang sehat umumnya berenang dengan tenang, dasi/pectoral fin –  sirip depan bawah perut diturunkan sehingga terlihat gagah pada saat  berenang.
8. Jangan mudah tertipu dengan warna.  Warna merah membara pada mata dan warna yang menyolok, terutama pada  discus kecil & remaja (antara 2-3 inci), bukan jaminan untuk  mendapatkan discus yang baik. Pada saat ini ada sebagian kalangan yang  menggunakan hormon untuk memaksakan keluarnya warna ikan, yang bertujuan  untuk memudahkan penjualan dan meningkatkan daya tarik ikan. Warna ini  tidak akan bertahan lama (kurang lebih 2 minggu – 1 bulan). Pemakaian  hormon dapat mengakibatkan gagalnya pemijahan atau anakan yang  dihasilkan sedikit dan biasanya tidak sehat.
9. Batik atau pattern ikan biasanya akan  timbul mulai 2 inci ke atas dan bertahap. Berhati-hatilah jika membeli  discus yang sudah keluar batik sejak ukuran kecil, karena kemungkinan  adanya pemberian hormon untuk mengeluarkan batik ini agar terlihat  indah. Adalah wajar batik yang keluar hanya setengah atau kurang pada  ukuran 2 inci, namun terkadang kualitas discus yang rendah mengakibatkan  batiknya tidak keluar secara sempurna hingga full satu badan.
10. Usahakan membeli ikan paling tidak  ukuran 2 inci, karena pada ukuran inilah ciri-ciri ikan sehat dan baik  dapat dilihat dibandingkan ukuran yang lebih kecil. Hindari untuk  membeli burayak walaupun harganya murah, terutama jika anda seorang  pemula. Jangan tergiur dengan keuntungan karena memelihara burayak tidak  mudah.
Selain tips di atas, yang harus diterima  oleh pemula adalah cacat fisik seperti mata besar sebelah, pertumbuhan  fin tidak sempurna, dahi menonjol, bagian kepala meruncing dll. Kemudian  yang terpenting adalah lakukan adaptasi secara perlahan sesudah tiba  dirumah dan lakukan karantina pada setiap ikan yang dibeli.
SUMBER : WWW.WORLDDISCUS.BLOGSPOT.COM
Jumat, 01 April 2011
Ikan Hias Yang Mudah Dibudidayakan dan Cara Pembudidayaannya
BUDIDAYA IKAN CUPANG
Untuk budidaya ikan cupang membutuhkan lahan/tempat 5 meter persegi.  Dan bisa dilakukan dengan ditaruh di atas dek rumah dan di pekarangan  yang relatif sempit, dengan menggunakan wadah bekas ataupun kolam bak  semen atau akuarium. Ikan ini relatif mudah dipelihara dan  dibudidayakan, karena tidak memerlukan pakan khusus. Pakan ikan untuk  benih biasanya digunakan pakan alami berupa kutu air atau daphnia sp.  yang dapat ditemukan di selokan yang airnya tergenang. Untuk induk  cupang digunakan pakan dari jentik-jentik nyamuk (cuk). Untuk  pertumbuhan anak ikan bisa diberi kutu air dan diselingi dengan cacing  rambut, akan lebih mempercepat pertumbuhan anak ikan.
Pada umumnya wadah pemeliharaannya adalah bak semen atau akuarium  yang ukurannya tidak perlu besar yaitu cukup 1 x 2 m atau akuarium 100 x  40 x 50 cm, sedang wadah perkawinannya lebih kecil dari wadah  pembesaran, yang bisa digunakan antara lain : baskom, akuarium kecil  atau ember dapat dipakai untuk memijahkan ikan.
Ciri-ciri  Khusus
Ciri-ciri khas yang dimiliki oleh ikan cupang hias jantan adalah  selain warnanya yang indah, siripnya pun panjang dan menyerupai sisir  serit, sehingga sering disebut cupang serit. Sedangkan ikan betina  warnanya tidak menarik (kusam) dan bentuk siripnya lebih pendek dari  ikan jantan.
- Ciri ikan jantan untuk dipijahkan :
-       Umur ± 4 bulan
-       Bentuk badan dan siripnya panjang dan berwarna indah.
-       Gerakannya agresif dan lincah.
-       Kondisi badan sehat (tidak terjangkit penyakit).
- Ciri-ciri ikan betina :
-       Umur telah mencapai +- 4 bulan
-       Bentuk badan membulat menandakan siap kawin.
-       Gerakannya lambat.
-       Sirip pendek dan warnanya tidak menarik.
-       kondisi badan sehat.
Pemijahan dan  Perawatan Ikan
Setelah induk cupang hias dipersiapkan begitu pula dengan wadahnya  maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemijahan :
- Persiapkan wadah baskom/akuarium kecil dan bersih.
- Isi wadah dengan air bersih dengan ketinggian 15 – 30 Cm.
- Masukkan induk ikan cupang jantan lebih dahulu selama 1 hari.
- Tutup wadah dengan penutup wadah apa saja.
- Sehari kemudian (sore hari) induk betina telah matang telur dimasukan ke dalam wadah pemijahan.
- Biasanya pada pagi harinya ikan sudah bertelur dan menempel disarang berupa busa yang dipersiapkan oleh induk jantan.
- Induk betina segera dipindahkan dan jantannya dibiarkan untuk merawat telur sampai menetas.
Pembesaran Anak
- Ketika burayak ikan cupang sudah dapat brenang dan sudah habis kuning telurnya, sudah harus disiapkan media yang lebih besar untuk tempat pembesaran.
- Pindahkan anakan bersama induk jantannya.
- Kemudian benih ikan diberi makanan kutu air dan wadah ditutup.
- Sepuluh hari kemudian anak ikan dipindahkan ke tempat lain.
- Dan selanjutnya setiap satu minggu, ikan dipindahkan ke tempat lain untuk lebih cepat tumbuh.
Pasca Panen
Pasca panen yaitu setelah ikan cupang hias mencapai 1 bulan sudah  dapat dilakukan pemanenan sekaligus dapat diseleksi atau dipilih. Ikan  yang berkwalitas baik dan cupang hasil seleksi dipisahkan dengan  ditempatkan ke dalam botol-botol tersendiri agar dapat berkembang dengan  baik serta menghindari perkelahian. Setelah usia 1,5 sampai 2 bulan  cupang hias mulai terlihat keindahannya dan dapat dipasarkan.
BUDIDAYA IKAN  MANFISH (ANGEL FISH)
Ikan manfish (Angle Fish) berasal dari Amerika Selatan, tetapi telah  banyak dibudidayakan di Indonesia.
Ikan manfish disebut Angle Fish (Ikan Bidadari), karena bentuk dan  warnanya menarik serta gerakkannya yang tenang.
Secara umum budidaya ikan manfish tidak membutuhkan lahan yang luas,  bahkan dapat dilakukan dalam aquarium atau paso dari tanah, sehingga  tidak membutuhkan investasi besar untuk budidayanya.
- PEMIJAHAN
1)       Perbedaan induk jantan dan betina
INDUK JANTAN
-       Ukuran relatif lebih besar dari induk betina pada umur yang  sama
-       Dilihat dari atas perut pipih atau ramping
-       Bentuk kepala agak besar
-       Antara mulut dan sirip punggung berbentuk cembung.
-
INDUK BETINA
-       Mempunyai ukuran relatif lebih kecil dari induk jantan
-       Perut terlihat besar dan menonjol
-       Kepala lebih kecil
-       Antara mulut ke sirip punggung membentuk garis lurus,  kadang-kadang menonjol sedikit.
2)       Pemilihan Induk
- Induk yang baik untuk dipijahkan adalah yang telah berumur lebih dari 6 bulan, dengan panjang induk jantan + 7,5 cm dan induk betina + 5 cm
- Untuk penentuan pasangan secara cermat, yaitu dengan cara menyiapkan induk-induk yang telah matang telur dalam satu bak (2 x 2) meter persegi dengan ketinggian air + 30 cm. Umumnya ikan manfish akan memilih pasangannya masing-masing. Hal ini dapat terlihat pada malam hari, ikan yang telah berpasangan akan memisahkan diri dari kelompoknya. Ikan yang telah berpasangan ini segera diangkat untuk dipijahkan.
3) Cara Pemijahan
- Tempat pemijahan dapat berupa aquarium, bak atau paso dari tanah, diisi air yang telah diendapkan setinggi 30 – 60 cm
- Siapkan substrat dapat berupa daun pisang, seng plastik, kaca, keramik atau genteng dengan lebar + 10 cm dan panjang + 20 cm
- Substrat diletakkan secara miring atau terlentang
- Sebelum terjadi pemijahan, induk jantan akan membersihkan substrat dengan mulutnya e. Setelah terjadi pemijahan, telur akan menempel pada substrat. Untuk satu kali pemijahan telur dapt berjumlah 2.000 ~ 3.000 butir
- Selama pemijahan induk akan diberi makan kutu air dan cuk.
- PEMELIHARAAN BENIH
Setelah induk memijah, penetasan telur dapat segera dilakukan.  Penetasan telur ada beberapa cara:
- Substrat yang telah ditempeli telur diangkat, untuk dipindahkan kedalam aquarium penetasan. Pada waktu mengangkat substrat diusahakan agar telur senantiasa terendam air, untuk itu dapat digunakan baskom atau wadah lain yang dimasukkan ke tempat pemijahan.
- Cara kedua yaitu telur ditetaskan dalam tempat pemijahan. Setelah menetas (2 ~ 3 hari) benih yang masih menempel pada substrat dapat dipindahkan ke aquarium. Pemindahan benih dilakukan dengan cara yang sama
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan benih:
- Aquarium tempat menetaskan telur maupun pemeliharaan benih sebelumnya harus di persiapkan dahulu, yaitu dengan mengisi air yang telah diendapkan + 10 cm, kemudian bubuhkan methyline blue beberapa tetes, untuk mencegah kematian telur karena serangan jamur. Selanjutnya beri tambahan oksigen dengan menggunakan pompa udara.
- Telur dan benih yang masih menempel pada substrat tidak perlu diberi makan
- Setelah lepas dari substrat (3 ~ 4 hari) dapat diberikan makanan berupa rotifera atau kutu air yang disaring, selama 5 ~ 7 hari.
- Selanjutnya benih diberi kutu air tanpa di saring
- Setelah seminggu diberi kutu air, benih muali dicoba diberi cacing rambut.
- PEMBESARAN
1)       Setelah benih memakan cacing rambut, perlu dilakukan  penjarangan di aquarium yang lebih besar.
2)       Pada 1,5 bulan dapat ditebar sebanyak + 1.000 ekor benih  pada bak tembok berukuran (1,5 x 2) meter persegi dengan tinggi air 15  s.d. 20 cm
3)       Selanjutnya penjarangan dilakukan 2 minggu sekali dengan  membagi dua, sehingga tiap kolam diisi 100 ekor
4)       Pada keadaan terbatas kepadatan lebih dari 100 ekor, asal  ketinggian air ditambah serta diberi pompa udara
5)       Pembersihan kotoran dilakukan setiap hari dengan menyiphon  dan air sebagaimana semula.
Karena bentuk dan warnanya yang menarik, serta gerakan yang tenang,  sehingga minat masyarakat terhadap ikan manfish (Angle Fish) cukup  besar. Harga ikan Manfish pun cukup tinggi, sehingga pembudidayaannya  dapat dijadikan sebagai usaha sambilan yang dapat menambah penghasilan  keluarga.
BUDIDAYA IKAN MAS KOKI  MUTIARA
Ikan Mas Koki Mutiara  adalah jenis ikan mas yang mempunyai tubuh bulat dengan kepala kecil  dan ekor lebar, serta warna tubuh yang cerah. Di Indonesia jenis ikan  mas koki ini sudah lama dapat dibudidayakan. Untuk lebih detailnya  berikut tahap-tahap budidaya ikan mas koki.
1)       PEMIJAHAN
Pemilihan induk , tahap ini dalam budidaya ikan mas koki mutiara  cukup penting , karena akan menentukan kualitas bibit yang dihasilkan.  Ciri-ciri induk yang baik :
-       Induk yang baik untuk dipijahkan sudah berumur + 8 bulan,  dengan ukuran minimum sebesar telur itik.
-       Pilih induk yang berkepala kecil dengan tubuh bulat, sisik  utuh dan tersusun rapih. Jika ikan sedang bergerak, ekor dan sirip akan  kelihatan tegak.
-       Untuk mendapatkan keturunan yang berwarna, maka calon induk  yang akan dipijahkan berwarna polos. Gunakan induk jantan berwarna putih  dan betina berwarna hitam atau hijau lumut atau sebaliknya.
Perbedaan jantan dan  betina
ü  Ciri-ciri Induk Jantan :
- Pada sirip dada terdapat bintik-bintik bulat menonjol dan jika diraba terasa kasar.
- Induk yang telah matang jika diurut pelan kerarah lubang genital akan keluar cairan berwarna putih.
ü  Ciri-ciri Induk Betina :
- Pada sirip dada terdapat bintik-bintik dan terasa halus jika diraba, jika diurut keluar cairan kuning bening
- Pada induk yang telah matang, perut terasa lembek dan lubang genital kemerah-merahan.
Cara pemijahan
- Bak/aquarium yang telah bersih diisi dengan air yang telah diendapkan + 24 jam, kemudian letakkan eceng gondok untuk melekatkan telurnya.
- Pilihlah induk yang telah matang telur, masukkan kedalam bak pada sore hari. Bila pemilihan induk dilakukan dengan cermat, biasanya keesokan harinya telur sudah menempel pada akar eceng gondok.
- Karena telur tidak perlu dierami,induk dapat segera dipindahkan ke kolam penampungan induk, untuk menunggu sampai saat pemijahan berikutnya. Jika perawatannya baik, maka 3 ~ 4 minggu kemudian induk sudah dapat dipijahkan kembali.
2)       PEMELIHARAAN BENIH
Tahapan selanjutnya dalam budidaya ikan mas koki mutiara adalah  pemeliharaan benih yang dihasilkad dari proses pemijahan. Tahapannya  sebagai berikut :
Setelah 2 ~ 3 hari telur akan menetas, sampai berumur 2 ~ 3 hari  benih belum diberi makan, karena masih mempunyai persediaan makanan pada  yolk sac-nya (kuning telur).
Pada hari ke 3 ~ 4 benih sudah dapat diberi makanan kutu air yang  telah disaring.
Setelah berumur +15 hari benih mulai dicoba diberi cacing rambut  disamping masih diberi kutu air, sampai benih keseluruhannya mampu  memakan cacing rambut baru pemberian kutu air dihentikan. Untuk telur  yang ditetaskan di aquarium maka sebaiknya setelah benih berumur + 1  minggu dipindahkan ke bak/kolam yang lebih luas.
Ketinggian air dalam bak 10 ~ 15 cm dengan pergantian air 5 ~ 7 hari  sekali. Setiap pergantian air gunakan air yang telah diendapkan lebih  dahulu. Untuk menghindari sinar matahari yang terlalu terik diperlukan  beberapa tanaman pelindung berupa eceng gondok.
3)       PEMBESARAN
Pembesaran ikan mas koki dilakukan setelah benih berumur lebih dari 1  bulan sampai induk.
Jenis koki mutiara ini memerlukan banyak sinar matahari, untuk itu  tanaman eceng gondok dapat dikurangi atau dihilangi.
Untuk tahap pertama pembesaran dapat ditebar + 1.000 ekor ikan dalam  bakberukuran       1,5 x 2 m. Kemudian penjarangan dapat dilakukan  setiap 2 minggu dengan dibagi 2.
Pergantian air dapat dilakukan 3 ~ 5 hari sekali, juga dengan air  yang telah diendapkan.
Makanan yang diberikan berupa cacing rambut. Makanan diberikan pada  pagi hari secara adlibitum (secukupnya). Jika pada sore hari makanan  masih tersisa, segera diangkat/dibersihkan.
Setelah berumur 4 bulan ikan sudah merupakan calon induk. Untuk itu  jantan dan betina segera dipisahkan sampai berumur 8 bulan yang telah  siap dipijahkan. Untuk induk ikan sebaiknya makanan yang diberikan yaitu  berupa jentik nyamuk (cuk).
Sepasang induk dapat menghasilkan telur 2.000 s/d 3.000 butir untuk  sekali pemijahan.
Ikan mas koki mutiara mempunyai nilai ekonimis tinggi. Untuk benih  berumur 1 bulan harganya berkisar Rp. 30,- s/d Rp. 50,- sedangkan  sepasang induk berkisar Rp. 5.000,- s/d 10.000,- . Dengan cara budidaya  yang tepat serta kejelian melihat peluang pasar, usaha ini dapat  dijadikan peluang bisnis yang menjanjikan.
BUDIDAYA IKAN KOI
Koi termasuk ikan hias eksotis yang semakin banyak penggemarnya.  Selain dipelihara sebagai hobi, koi juga bisa dijadikan lahan bisnis  yang menjanjikan. Tentu saja bagi mereka yang benar-benar serius  menekuninya. Selain pesona warna dan lekukannya yang indah, keistimewaan  lain dari koi adalah keelokan yang dipertontonkan tatkala menyembul dan  melompat ke atas air. Sungguh sebuah pemandangan yang istimewa bagi  yang hobi memeliharanya.
Disisi lain koi sudah menjadi prestise . Salah satu ajang untuk  mendongkrak prestise koi adalah lewat kontes. Koi yang berhasil menyabet  gelar juara bakal terangkat pamornya sehingga harganya melambung. Si  pemilik biasanya tidak rela melepaskan koi kesayangannya meski ditawar  dengan harga 4-5 kga koi kali semula.
Tingginya harga koi menjadikan bisnis ikan yang menjadikan bisnis  ikan yang menjadi kebanggaan masyarakat Jepang ini tidak pernah surut.  Dalam perkembangannya , budidaya koi juga selalu melahirkan  strain-strain baru . Bagaimana perkembangan koi di Indonesia?
Pada hakikatnya kondisi alam Indonesia sangat menunjang untuk  budidaya koi. Sayangnya, usaha produksi koi masih terbatas. Para  pengusaha koi di dalam negeri belum memanfaatkan peluang pasar koi  secara optimal. Alasannya, membudidayakan koi membutuhkan lahan dan dana  yang tidak sedikit. Padahal di sisi lain, budidaya koi di Indonesia  berpeluang menyaingi Jepang. Sebab, budidaya koi di Jepang juga  terhambat akibat beberapa persoalan, antara lain: terbatasnya lahan,  mahalnya upah tenaga kerja, dan pengaruh empat musim yang menjadi  kendala terbesar dalam budidaya koi di Jepang.
Adapun mengenai mutu, kualitas ikan koi sangat ditentukan oleh tipe  bentuk badan yang sempurna, warna tubuh yang cemerlang, dan pola warna  tubuh yang unik. Keindahannya merupakan perpaduan antara keelokan warna  dan bentuk tubuh, disertai perlakuannya secara keseluruhan.
Tak perlu dibahas ikan koki seperti apa. Hampir semua orang sudah  mengenalnya, termasuk jenis-jenisnya. Karena ikan ini banyak dijual di  toko-toko ikan hias dan juga penjual ikan hias di pinggiran jalan,  bahkan penjual asongan. Yang perlu diketahui adalah budidayanya. Karena  tidak semua orang tahu, terutama pembenihannya.
Hal-hal yang harus diperhatikan ketika hendak memijahkan ikan koi  adalah ketersediaan kolam, persediaan induk koi, penyediaan pakan benih,  dan perlakuan seleksi yang ketat.
Kolam Pemijahan
Kolam pemijahan tidak mungkin menjadi satu dengan kolam taman. Kolam  pemijahan harus mempunyai pintu pemasukan dan pintu pengeluaran air  tersendiri.Selain itu, seluruh kolam harus diplester dan bisa  dikeringkan dengan sempurna.
Luas kolam pemijahan bervariasi. Untuk kolam sempit dapat menggunakan  kolam seluas 3-6 m2 dengan kedalaman 0,5 m. Lokasi kolam cukup  mendapatkan sinar matahari, tidak terlalu ribut, terlindung dari  jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan lain.
Jika mungkin, sediakan juga kolam penetasan telur dan perawatan  benih. Kolam penetasan, bentuknya bisa persegi panjang atau bulat. Kalau  kolam bulat, diameternya antara 1,5-2 m.
Satu kolam lagi jika ada, yaitu kolam untuk menumbuhkan pakan alami  yang dipakai untuk lmensuplai pakan benih jika kuning telurnya telah  habis. Kedalaman kolam sekitar 30 cm. Luas kolam antara 6-10 m2, cukup  memadai.
Bagi yang memiliki uang cukup, dinding kolam bisa dilapis vinil yaitu  bahan yang biasa untuk membuat bak fiberglass. Dengan lapisan vinil,  kolam-kolam tersebut lebih terjamin kebersihannya dan efek dari semen  bisa dihilangkan.
Seleksi Induk
Syarat utama induk adalah calon induk sudah matang kelamin dan matang  tubuh. Matang kelamin artinya induk jantan sudah menghasilkan sperma  dan induk betina sudah menghasilkan telur yang matang. Matang tubuh  artinya, secara fisik mereka sudah siap menjadi induk-induk produktif.
Syarat lain fisiknya prima, tidak cacat. Sirip-siripnya lengkap, juga  sisiknya. Gerakannya anggun, seimbang , tidak loyo. Umur jantan minimal  2 tahun, betina minimal 3 tahun. Betina lebih besar dibandingkan  jantan, perutnya terlihat lebih besar dibandingkan punggung. Jantan  sebaliknya, lebih langsing dan perutnya rata jika dilihat dari punggung.  Sirip induk jantan siap kawin akan muncul bintik-bintik putih.
Seekor induk betina berpasangan dengan 2 atau 3 induk jantan. Jika  seekor betina hanya diberi seekor jantan di kolam pemijahan dan tak  disangka jantannya ngadat, gagallah pemijahan. Dengan menyediakan stok  jantan lebih dari satu, kegagalan pemijahan bisa dihindari.
Disarankan untuk tidak menggunakan stok induk yang paling bagus,  karena keturunannya biasanya jelek. Anak keturunannya belum tentu  sebagus induknya. Yang dipijahkan sebaiknya koi biasa saja, tetapi masih  memiliki sifat-sifat unggul, seperti warnanya pekat. Pada saat seleksi  benih, nantinya bisa dipilh mana yang bagus dan mana yang diafkir.
Beda jantan dan betina
Jantan dan betina ikan koki dapat dibedakan dengan melihat  tanda-tanda pada tubuhnya. Jantan dicirikan dengan tubuh lebih langsing  dari betina dan memiliki sirip dada yang kasar di bagian belakangnya,  dengan bentuk seperti gundukan pasir. Jantan yang matang kelamin akan  keluar cairan berwarna putih susu, bila dipijit ke arah lubang kelamin.
Sedangkan betina bertubuh lebih gendut dan memiliki sirip dada yang  halus di bagian belakangnya. Kemudian betina yang sudah bertelur dan  matang gonad perutnya terasa lembek, bila diraba, berbeda sekali dengan  betina yang belum matang gonad. Induk jantan dan betina harus sudah  berumur 6 bulan.
Persiapan Kolam
Pertama kali yang harus dipersiapkan untuk pemijahan adalah kolam.  Kolam dikeringkan dibawah terik matahari. Pintu pemasukan dipasang  saringan untuk mencegah telur yang mungkin hanyut.
Telur koi menempel (adesif) sifatnya. Biasanya koi akan bertelur  dibawah tanaman atau bahan apa saja yang bisa dipakai untuk menempelkan  telurnya. Oleh karena itu sediakan penempel telur yang memadai agar  telur koi bisa selamat.
Penempel telur bisa menggunakan kakaban, yang dipakai untuk  memijahkan ikan mas. Kakaban dibuat dari ijuk yang dijepit dengan bilah  bambu dan dipaku. Kakaban yang baik terbuat dari ijuk yang panjang dan  rata, panjang 120 cm lebar 40 cm. Jumlah kakaban yang diperlukan  disesuaikan dengan besar induk betina, biasanya 4-6 buah untuk setiap 1  kg induk betina.
Agar bisa mengapung, kakaban disusun di atas sepotong bambu yang  masih utuh. Diataskakaban diberi bilah bambu dan diikat agar kumpulan  kakaban tidak tercerai-berai ketika pasangan induk memijah. Sebelum  dipasang, kakaban dibersihkan, dicuci, dan dibilas agar terbebas dari  lumpur.
Kakaban dipasang setelah kolam diisi air. Air selalu mengalir ke  kolam pemijahan untuk merangasang pasangan koi yang akan memijah. Selain  kakaban, tempat penempel telur bisa juga menggunakan tanaman air  seperti Hydrilla yang disusun atau potongan tali rafia sebagai pengganti  ijuk.
Pelaksanaan  Pemijahan
Induk dimasukkan sekitar pukul 16.00 dan akan mulai memijah tengah  malam. Induk betina akan berenang mengelilingi kolam dengan diikuti  induk jantan di belakangya. Makin lama gerakan mereka makin seru. Induk  jantan menempelkan badannya ketika mengikuti induk betina. Pada  puncaknya, induk betina akan mengeluarkan telurnya dengan sesekali  meloncat ke udara. Aktifitas betina ini segera diikuti jantan dengan  mengeluarkan cairan sperma.
Telur-telur yang terkena sperma akan menempel pada kakaban atau bahan  penempel telur lainnya dan susah lepas. Juga ada sebagian telur uyang  jatuh ke dasar kolam. Perkawinan selesai pada pagi hari. Induk segera  dipisah dari telurnya. Jika terlambatm telur bisa habis dimakan  induknya.
Ada dua cara untuk memisahkan induk dari telur yang  dihasilkan.Pertama, dengan memindahkan induk dari kolam pemijahan dan  tetap membiarkan telur menetas di kolam tersenur. Cara kedua dengan  memindahkan telur ke kolam penetasan. Cara pertama lebih praktis karena  lebih menghemat lahan (kolam).
Untuk mencegah agar tidak terserang jamur, telur-telur direndam dulu  dalam larutan Malachyt green dengan konsentrasi 1/300.000 selama 15  menit sebelum ditaruh di kolam penetasan. Ketika akan merendam  telur-telur ini, sebaiknya kakaban digoyang-goyangkan pada air agar  kotoran yang mungkin menutupi telur bisa terlepas.
Pematangan  gonad
Pematangan gonad dilakukan di akuarium. Caranya, siapkan akuarium  ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2  hari; isi air setinggi 20 – 30 cm; hidupkan 2 titik aerasi dan biarkan  hidup selama pematangan gonad; masukan 10 ekor induk; beri pakan berupa  pelet kecil atau cacing darah secukupnya (bila telur ingin bagus  ditambah jentik nyamuk). Jantan dan betina dipelihara terpisah.
Pematangan gonad bisa juga dilakukan di bak semen. Caranya, siapkan  sebuah bak semen ukuran panjang 2 m, lebar 1 m dan tinggi 50 cm;  keringkan selama 3 hari; isi air setinggi 20 – 30 cm; hidupkan 4 titik  aerasi; masukan 40 – 50 ekor induk; beri pakan berupa pelet kecil atau  cacing darah secukupnya (bila telur ingin bagus ditambah dengan jentik  nyamuk). Jantan dan betina dipelihara terpisah.
Pematangan gonad bisa juga dilakukan di bak fibreglass. Caranya,  Caranya, siapkan sebuah bak fibreglass ukuran panjang 1 m, lebar 1 m dan  tinggi 50 cm; keringkan selama 3 hari; isi air setinggi 20 – 30 cm dan  biarkan mengalir selama pematangan gonad; masukan 20 – 25 ekor induk;  beri pakan berupa pelet kecil atau cacing darah secukupnya (bila telur  ingin bagus ditambah dengan jentik nyamuk). Jantan dan betina dipelihara  terpisah.
Penetasan Telur
Agar menetas dengan baik, telur harus selalu terendam dan suhu air  tetap konstan. Jika suhu terlalu dingin, penetasan akan berlangsung  lama. Jika suhu terlalu tinggi, telur bisa mati dan membusuk.
Agar telur bisa terendam semua, rangkaian kakaban harus  “ditenggelamkan” ke dalam kolam. Untuk itu bisa memakai jasa gedebog  pisang. Potong tiga buah gedebog pisang sepanjang 40 cm, lalu letakkan  diatas kakaban dengan dua ruas bambu sebagai alasnya. Agar bisa stabil,  gedebog diratakan salah atu sisinya.
Dalam tempo 2 – 3 hari telur koi sudah mulai menetas. Setelah menetas  kakaban diangkat dan dipindahkan ke tempat lain. Nantinya kakaban bisa  dipakai lagi di lain kesempatan.
Benih koi umur seminggu masih lembut. Umumnya orang menetaskan telur  koi dalam hapa yaitu kantong yang bermata lembut yang biasa untuk  menampung benih. Di hapa, benih koi lebih mudah dikumpulkan dan tidak  hanyut terbawa aliran air. Koi yang baru menetas masih membawa kuning  telur sebagai persediaan pakan utama yang pertama.
Selama itu mereka belum membutuhkan pakan dari luar karena  pencernaannya belum terbentuk sempurna. Dua atau tiga hari kemudian,  mereka sudah mulai berenang. Saat ini sudah waktunya menyediakan pakan  bagi benih. Benih ini harus dipindahkan ke kolam pembesaran yang banyak  mengandung pakan alami.
Perawatan Benih
Benih yang sudah berenang bebas harus dipindahkan ke kolam  pembesaran. Kolam pembesaran ini harus dipersiapkan, agar ditumbuhi  pakan alami, seminggu sebelum pemijahan. Adapun langkah – langkah  persiapannya sebagai berikut.
Kolam dikeringkan selama dua hari di bawah terik matahari dan  disemprot dengan pestisida agar binatang yang tidak dikehendaki mati.  Pestisida yang dipakai Dipherex atau Nogos dengan dosis 0,5 – 1,0 ppm.  Kemudian untuk menyediakan pakan alami berupa binatang renik, kolam  dipupuk dengan kotoran ayam dan jerami. Jerami ditindih dengan batu dan  diletakkan di sudut – sudut kolam. Volume kotoran ayam 1,5 kg/m2. pintu  pemasukan air ke kolam harus diberi saringan.
Dalam beberapa hari, air yang terkena jerami akan berubah warna  menjadi merah kecoklatan. Namun, beberapa hari kemudian akan jernih  kembali. Jika pemberian kotoran ayam dan jeramitepat, dalam beberapa  hari kemudianakan tumbuh infusoria dan fitoplankton. Pada saat ini benih  – benih koi sudah bisa dimasukkan setelah kurang lebih sepuluh hari,  daphnia akan tumbuh.
Jika tidak dapat menumbuhkan pakan alami, terpaksalah memberi pakan  benih koi dengan pakan buatan seperti kuning telur yang direbus, tepung  udang, susu bubuk untuk anak sapi, dan pakan tepung khusus untuk koi.  Untuk menjaga agar air tidak busuk oleh sisa pakan buatan, di kolam  dimasukkan air baru agar sisa pakan hanyut.
Pendederan I
Penetasan dilakukan di akuarium pemijahan. Caranya, tangkap induk  jantan yang telah memijah dan masukan kembali ke tempat pematangan  gonad; tangkap pula induk betina yang telah memijah dan masukan kembali  ke tempat pematangan gonad; periksa aerasi dan biarkan hidup selama  penetasan; biarkan menetas. Penetasan berlangsung selama 2 – 3 hari.  Setelah menetas, kakaban atau tanaman air diangkat.
Pada budidaya ikan koki, penetasan umumnya dilanjutkan dengan  pendederan I, dengan perlakuan pemberian pakan. Dua hari setelah menetas  atau ketika larva mulai berenang diberi pakan berupa emulsi kuning  telur yang sudah direbus (1/4 bagian) hingga umur 9 hari (kuning telur  rebus yang disaring dengan kain halus). Setelah umur 10 hari diberi  pakan berupa cacing rambut atau dapnia yang sudah disaring. Panen  dilakukan setelah satu bulan.
Penetasan bisa dilakukan di bak fibreglass pemijahan. Caranya,  tangkap induk jantan yang telah memijah dan masukan kembali ke tempat  pematangan gonad; tangkap pula induk betina yang telah memijah dan  masukan kembali ke tempat pematangan gonad; periksa aerasi dan biarkan  hidup selama penetasan; biarkan menetas. Penetasan berlangsung selama 2 –  3 hari. Pada penetasan di fibreglass juga dilanjutkan dengan pendederan  I, dengan perlakuan yang sama.
Pendederan II
Pendederan II dilakukan di akuarium lain. Caranya, siapkan akuarium  ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2  hari; isi air setinggi 20 – 30 cm; hidupkan dua titik aerasi dan biarkan  hidup selama pendederan; masukan 50 ekor benih koki yang berasal dari  pendederan I dan sudah diseleksi; beri pakan berupa cacing rambut atau  cacing darah atau dapnia yang sudah disaring sesuai dengan kebutuhan;  panen setelah satu bulan; seleksi ukurannya.
Pendederan III
Pendederan III dilakukan di akuarium lain. Caranya, siapkan akuarium  ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2  hari; isi air setinggi 20 – 30 cm; hidupkan dua titik aerasi dan biarkan  hidup selama pendederan; masukan 30 ekor benih koki yang berasal dari  pendederan II dan sudah diseleksi; beri pakan berupa cacing rambut atau  cacing darah atau dapnia yang sudah disaring sesuai dengan kebutuhan;  panen setelah satu bulan; seleksi ukurannya.
Pembesaran
Pendederan III dilakukan di akuarium lain. Caranya, siapkan akuarium  ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2  hari; isi air setinggi 20 – 30 cm; hidupkan dua titik aerasi dan biarkan  hidup selama pendederan; masukan 20 ekor benih koki yang berasal dari  pendederan III dan sudah diseleksi; beri pakan berupa cacing rambut atau  cacing darah atau dapnia yang sudah disaring sesuai dengan kebutuhan;  panen setelah dua bulan; seleksi ukurannya. Ikan koki hasil dari  pembesaran berukuran 5 – 7 cm dan sudah bisa dijual.
IKAN ARWANA
Ikan Arwana Merah, yang harganya bisa mencapai belasan juta rupiah
Arwana termasuk famili ikan “karuhun”, yaitu Osteoglasidae atau  famili ikan “bony-tongue” (lidah bertulang), karena bagian dasar  mulutnya berupa tulang yang berfungsi sebagai gigi. Arwana memiki  berbagai julukan, seperti: Ikan Naga (Dragon Fish), Barramundi,  Saratoga, PlaTapad, Kelesa, Siluk, Kayangan, Peyang, Tangkelese,  Aruwana, atau Arowana, tergantung dari tempatnya.
Bentuk dan penampilan arwana termasuk cantik dan unik. Tubuhnya  memanjang, ramping, dan “stream line”, dengan gerakan renang sangat  anggun. Arwana di alam mempunyai variasi warna seperti hijau, perak,  atau merah. Pada bibir bawahnya terdapat dua buah sungut yang berfungsi  sebagai sensor getar untuk mengetahui posisi mangsa di permukaan air.  Sungut ini termasuk dalam kriteria penilaian keindahan ikan.
Potensi pertumbuhan arwana cukup besar, terutama dengan pemberian  pakan berkadar protein tinggi. Pertumbuhan arwana di akuarium mencapai  60 cm, sedangkan di alam mencapai lebih dari 90 cm. Jenis arwana asal  Amerika Selatan dapat tumbuh hingga 270 cm.
Arwana merupakan ikan perenang atas (surface feeder), ditunjukkan  oleh betuk mulut. Di alam mereka berenang di dekat permukaan untuk  berburu mangsa. Arwana dapat menerima segala jenis pakan untuk ikan  karnivora, tetapi seringkali mereka jadi sangat menyukai salah satu  jenis pakan saja, dan menolak jenis lainnya. Sebagai ikan peloncat,  arwana di alam bisa menangkap serangga yang hinggap di ranting  ketinggian 1-2 meter dari permukaan air. Maka pemeliharaan dalam  akuarium harus ditutup dengan baik.
Arwana merupakan ikan tangguh yang dapat hidup hingga setengah abad.  Permintaan yang tinggi dengan ketersediaan alam yang terbatas  menyebabkan eksploitasi di alam dibatasi. CITES (Convention of  International Trade in Endangered Species of Wild Flora and Fauna)  menetapkan bahwa ikan Arwana Asia sebagai ikan yang mendapat  perlindungan tertinggi. Berbagai jenis Arwana Asia antara lain:
1. Merah
Arwana merah berasal dari berbagai tempat di Propinsi Kalimantan  Barat, seperti dari Sungai Kapuas dan Danau Sentarum yang dikenal  sebagai habitat dari Super Red (Chili dan Blood Red). Perairan ini  merupakan wilayah hutan gambut yang menciptakan lingkungan primitif bagi  ikan purba tersebut. Akan tetapi kondisi mineral, lingkungan air gambut  (black water), dan banyaknya cadangan pangan yang memadai telah  mengkondisikan pengaruh yang baik terhadap evolusi warna pada ikan yang  bersangkutan. Pengaruh geografis itu juga menyebabkan terciptanya  variasi yang berbeda terhadap morfologi ikan ini, seperti badan yang  lebih lebar, kepala berbentuk sendok, warnah merah yang lebih intensif,  dan warna dasaryang lebih pekat.
Warna merah penuh tampak pada sirip ikan muda, pada bibir dan juga  sungut. Menjelang dewasa, warna merah akan muncul di berbagai bagian  tubuh lainnya, terutama pada tutup insang dan pinggiran sisik, sehingga  tubuh ikan terlihat berwarna merah.
Arwana merah dikelompokkan dalam 4 varietas, yaitu Merah Darah (Blood  Red), Merah Cabai (Chili Red), Merah Orange (Orange Red), dan Merah  Emas (Golden Red). Keempat varietas ini secara umum diberi julukan Super  Red atau Merah Grade Pertama (First Grade Red), meskipun dalam  perkembangannya super red lebih merujuk pada Merah Cabai dan Merah  Darah. Sedangkan dua varietas terakhir lebih sering di anggap sebagai  super red dengan grade lebih rendah.sumber : http://siwitralalatrilili.wordpress.com
Jenis Ikan Hias Yang Mempunai Nilai Ekonomis Tinggi
1. DISKUS
Ikan hias Diskus (Symhysodonodiscus) merupakan salah satu jenis                  ikan hias air tawar yang berasal dari sungai Amazon  (Brasil).                  Jenis ikan tersebut mempunyai nilai ekonomis yang baik  dan sangat                  disenangi di berbagai negara. Di Indonesia ikan Diskus  sudah dapat                  dibudidayakan dan sangat potensil untuk dikembangkan  karena selain                  dapat dipasarkan dipasaran lokal, juga dapat merupakan  komoditas                  ekspor. Ciri khas dari ikan diskus ialah benetuk  badannya tubuh                  pipih, bundar mirip ikan bawal dengan warna dasar coklat  kemerah-merahan.                  Ikan diskus dapat dibudidayakan didalam Aquarium untuk  sepasang                  diskus dapat ditempatkan dalam aquarium berukuran  sekitar 75 x                  35 x 35 cm kwalitas yang diperlukan untuk hidup dan  berkembang                  ikan diskus yaitu di air yang jernih, temperatur sekitar  28 -                  30 ° C pH (derajat keasaman) 5 - 6 selain itu kandungan  Oksigen                  terlarutnya harus cukup tinggi yaitu + lebih besar dari 3  ppm                  (pxrt per million). Ikan Diskus sudah dapat  dikembangbiakan setelah                  berumur antara 15 - 20 bulan. Adapun makanan yang umum  dengan                  makan yaitu kutu air, cuk, cacing (makanan buatan) yang  ada dipasaran.
2. SEVERUM
Ikan severum Cichlosoma severum adalah salah satu jenis ikan hias                  air tawar yang berasal dari Amerika Serikat bagian Utara  (S. Arhazone).                  Tubuhnya pendek, gemuk dan gepeng dengan warna dasar  tubuh bervariasi                  yaitu coklat kekuningan, atau hitam kecoklatan. Jenis  ikan ini                  juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Ikan Severum  dapat                  dipelihara didalam aquarium atau bak semen kwalitas air  yang diperlukan                  untuk pemeliharaan ikan severum yaitu: PH. : 5,5 - 7,  temperatur                  air 21 - 25°C. Ikan Severum sudah dapat dipijahkan  setelah                  berumur + tahun dengan ukuran 12 - 15 cm. Induk jantan  dari betina                  dapat dibedakan dari warna dan ukuran induk jantan  berwarna lebih                  cerah dengan induk yang lebih besar dari betina. Makanan  yang                  dapat diberikan jenis ikan ini antara lain: kutu air,  cuk, cacing                  sutera dll. 
3. RAIBOW
 Ikan Rainbow merupakan jenis ikan hias yang banyak diminati masyarakat                  karena jenis ikan ini juga dapat merupakan komoditi  eksport. Ada                  2 jenis rainbow yang cukup terkenal yaitu rainbow Irian  (Melano                  Tacnia maccaulochi dan Rainbow Anlanesi ogilby  Telmatherina ladigesi                  ahl Rainbow Irian warna dasarnya keperak-perakan dengan  warna                  gelap metalik sedangkan rainbow Sulawesi warna dasarnya  kuning                  zaitun, dengan warna bagian bawah kuning jenis ikan ini  termasuk                  ikan bertelur dengan menempelkan telur pada tanaman air.  Kwalitas                  air yang diperlukan untuk kehidupan jenis ikan ini yaitu  temperatur                  air 23 - 26 ° C. Ph. air sebaiknya diatas 7. Jenis ikan  ini                  dapt hidup dan berkembang-biak dalam aquarium maupun bak  semen.                  Ikan ini sudah dapat memijah setelah berumur + 7 bulan  dalam ukuran                  5 - 7 cm. Makanan yang biasa diberikan dalam  pemeliharaan ikan                  ini yaitu kutu air, cacing zambut atau cuk. Supaya ikan  dapat                  tumbuh dengan baik selama pemeliharaan bertelur, air  harus klop                  memenuhi persyaratan dan dilakukan penggantian air + 1  minggu                  1 kali.
3. NIASA
Psedatropheus auratus Bonlenger atau nama Inggris Auratus. Di                  DKI jakarta lebih dikenal dengan nama Niasa jenis ikan  ini mempunyai                  tubuh memanjang agak datar, warna dasar kuning keemasan  cerah                  atau hitam pekat. Ikan Niasa sangat agresif gerakannya  sehingga                  harus hati-hati kalau akan dicampur dengan jenis ikan  lain. Kwalitas                  air yang diperlukan untuk hidup dan berkembang ikan  Niasa yaitu                  pH = 7, temperatur 24 - 27°C. Pemeliharaan dapat  dilakukan                  didalam bak semen atau aquarium. Ketinggian air yang  diperlukan                  untuk pemijahan sekitar 30 - 35 cm. Ikan Niasa sudah  dapat memijahkan                  dalam umur 7 bulan dengan ukuran panjang tubuh : 7 cm.  Induk jantan                  dan betina dapat dibedakan dari totol kuning sirip  anusnya. Ikan                  jantan biasanya memiliki totol-totol in, sementara si  betina tidak.                  Makanan yang diberikan antara lain : Cuk, kutu air. 
sumber :  http://www.iptek.net.id
Kamis, 31 Maret 2011
Tips dan Trik Budidaya Ikan Hias
Ikan hias cukup dikenal oleh  masyarakat sebagai hiasan aquarium. Perkembangan ikan hias di Indonesia  mengalami kemajuan yang terus meningkat, terutama ikan hias air tawar  asli Indonesia. Dari sekian banyak jenis ikan hias, tidak semuanya telah  dapat dibudidayakan. Dalam menternakkan ikan hias harus diperhatikan  bahwa masing-masing jenis mempunyai sifat dan kebiasaan hidup yang  berbeda-beda, misalnya dalam cara pemijahan, bertelur ataupun menyusun  sarangnya.
Sword Tail, salah satu jenis ikan yang beranak Sword Tail, salah satu jenis ikan yang beranak
Cara perkembangbiakkan ikan hias ada beberapa macam:
1. Ikan-ikan hias yang beranak.
2. Ikan-ikan hias yang bertelur berserakan.
3. Ikan-ikan hias 3. yang meletakkan telurnya pada suatu subtrat.
4. Ikan-ikan hias yang menetaskan telurnya dalam sarang busa.
5. Ikan-ikan yang mengeramkan telurnya di dalam mulut.
Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai cara-cara pemeliharaan ikan hias yang beranak (live bearer), misalnya:
1. Ikan Guppy (Poecilia reticulata Guppy)
2. Ikan Molly (Poelicia latipinna Sailfin molly)
3. Ikan Platy (Xiphophorus maculatus Platy)
4. Ikan Sword tail (Xiphophorus helleri Sword tail)
CIRI-CIRI INDUK JANTAN DAN BETINA
Guppy, salah satu jenis ikan yang beranak Guppy, salah satu jenis ikan yang beranak
Induk Jantan
1. Mempunyai gonopodium (berupa tonjolan dibelakang sirip perut) yang merupakan modifikasi sirip anal yang berupa menjadi sirip yang panjang.
2. Tubuhnya ramping.
3. Warnanya lebih cerah.
4. Sirip punggung lebih panjang.
5. Kepalanya besar.
Induk Betina
1. Dibelakang sirip perut tidak ada gonopodium, tetapi berupa sirip halus.
2. Tubuhnya gemuk
3. Warnanya kurang cerah.
4. Sirip punggung biasa.
5. Kepalanya agak runcing.
Platy, salah satu jenis ikan yang beranak Platy, salah satu jenis ikan yang beranak
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMELIHARAAN
1. Air yang diperlukan adalah air yang cukup mengandung Oksigen (O2) dan jernih.
2. Suhu air berkisar antara 15 ~ 27°C.
3. pH yang disukai agak sedikit alkalis, yaitu berkisar 7 ~ 8.
4. Makanan yang diberikan dapat berupa makanan alami (cuk, cacing, kutu air) dan makanan buatan, diberikan secukupnya.
TEKNIK PEMIJAHAN
1. Pemilihan induk. Pilihlah induk yang berukuran relatif besar, bentuk tubuh yang mengembung serta mempunyai warna yang indah.
2. Induk-induk yang telah dipilih dimasukkan dalam satu bak untuk beberapa pasang induk. Namun apabila menghendaki keturunan tertentu dapat pula dilakukan dengan cara memisahkan dalam bak tersendiri sepasang-sepasang.
3. Bak-bak pemijahan harus dikontrol setiap hari. Setelah lahir, anak-anak ikan harus cepat-cepat diambil dan dipisahkan dari induknya agar tidak dimakan oleh induknya.
Molly, salah satu jenis ikan yang beranak Molly, salah satu jenis ikan yang beranak
PERAWATAN BENIH
1. Anak-anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan, karena masih mengandung kuning telur (yolk egg). Setelah 4 ~ 5 hari anak ikan baru dapat diberi makanan berupa kutu air yang sudah disaring, atau kuning telur yang telah direbus dan dihancurkan.
2. Setelah mencapai ukuran medium (2 ~ 3 cm) dapat diberikan makanan cacing, kemudian setelah mencapai ukuran dewasa (5 ~ 7 cm) dapat diberi makanan cuk.
3. Disamping makanan alami dapat pula diberi makanan tambahan berupa cacing kering, agar-agar dll.
4. Pemberian makanan sebaiknya 2 kali sehari, hendaknya jangan berlebihan, karena dapat menyebabkan pembusukan yang dapat meerusak kualitas air.
5. Pergantian air. Air dalam bak atau aquarium jangan sampai kotor/keruh, karena dapat menyebabkan kematian anak ikan. Kotoran dapat dibersihkan setiap 2 ~ 3 hari sekali dengan cara disiphon, air yang terbuang pada waktu penyiphonan sebanyak 10 ~20% dapat diganti dengan air yang baru.
sumber : http://www.ramlantjong.com
Sword Tail, salah satu jenis ikan yang beranak Sword Tail, salah satu jenis ikan yang beranak
Cara perkembangbiakkan ikan hias ada beberapa macam:
1. Ikan-ikan hias yang beranak.
2. Ikan-ikan hias yang bertelur berserakan.
3. Ikan-ikan hias 3. yang meletakkan telurnya pada suatu subtrat.
4. Ikan-ikan hias yang menetaskan telurnya dalam sarang busa.
5. Ikan-ikan yang mengeramkan telurnya di dalam mulut.
Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai cara-cara pemeliharaan ikan hias yang beranak (live bearer), misalnya:
1. Ikan Guppy (Poecilia reticulata Guppy)
2. Ikan Molly (Poelicia latipinna Sailfin molly)
3. Ikan Platy (Xiphophorus maculatus Platy)
4. Ikan Sword tail (Xiphophorus helleri Sword tail)
CIRI-CIRI INDUK JANTAN DAN BETINA
Guppy, salah satu jenis ikan yang beranak Guppy, salah satu jenis ikan yang beranak
Induk Jantan
1. Mempunyai gonopodium (berupa tonjolan dibelakang sirip perut) yang merupakan modifikasi sirip anal yang berupa menjadi sirip yang panjang.
2. Tubuhnya ramping.
3. Warnanya lebih cerah.
4. Sirip punggung lebih panjang.
5. Kepalanya besar.
Induk Betina
1. Dibelakang sirip perut tidak ada gonopodium, tetapi berupa sirip halus.
2. Tubuhnya gemuk
3. Warnanya kurang cerah.
4. Sirip punggung biasa.
5. Kepalanya agak runcing.
Platy, salah satu jenis ikan yang beranak Platy, salah satu jenis ikan yang beranak
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMELIHARAAN
1. Air yang diperlukan adalah air yang cukup mengandung Oksigen (O2) dan jernih.
2. Suhu air berkisar antara 15 ~ 27°C.
3. pH yang disukai agak sedikit alkalis, yaitu berkisar 7 ~ 8.
4. Makanan yang diberikan dapat berupa makanan alami (cuk, cacing, kutu air) dan makanan buatan, diberikan secukupnya.
TEKNIK PEMIJAHAN
1. Pemilihan induk. Pilihlah induk yang berukuran relatif besar, bentuk tubuh yang mengembung serta mempunyai warna yang indah.
2. Induk-induk yang telah dipilih dimasukkan dalam satu bak untuk beberapa pasang induk. Namun apabila menghendaki keturunan tertentu dapat pula dilakukan dengan cara memisahkan dalam bak tersendiri sepasang-sepasang.
3. Bak-bak pemijahan harus dikontrol setiap hari. Setelah lahir, anak-anak ikan harus cepat-cepat diambil dan dipisahkan dari induknya agar tidak dimakan oleh induknya.
Molly, salah satu jenis ikan yang beranak Molly, salah satu jenis ikan yang beranak
PERAWATAN BENIH
1. Anak-anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan, karena masih mengandung kuning telur (yolk egg). Setelah 4 ~ 5 hari anak ikan baru dapat diberi makanan berupa kutu air yang sudah disaring, atau kuning telur yang telah direbus dan dihancurkan.
2. Setelah mencapai ukuran medium (2 ~ 3 cm) dapat diberikan makanan cacing, kemudian setelah mencapai ukuran dewasa (5 ~ 7 cm) dapat diberi makanan cuk.
3. Disamping makanan alami dapat pula diberi makanan tambahan berupa cacing kering, agar-agar dll.
4. Pemberian makanan sebaiknya 2 kali sehari, hendaknya jangan berlebihan, karena dapat menyebabkan pembusukan yang dapat meerusak kualitas air.
5. Pergantian air. Air dalam bak atau aquarium jangan sampai kotor/keruh, karena dapat menyebabkan kematian anak ikan. Kotoran dapat dibersihkan setiap 2 ~ 3 hari sekali dengan cara disiphon, air yang terbuang pada waktu penyiphonan sebanyak 10 ~20% dapat diganti dengan air yang baru.
sumber : http://www.ramlantjong.com
Langganan:
Komentar (Atom)















 









